Doctor
Kebiasaan buruk di masa kecil dapat mempengaruhi pertumbuhan gigi sang buah hati di masa yang akan datang. Untuk mengantisipasinya, orangtua perlu memeriksakan pertumbuhan gigi anak ke dokter gigi anak minimal
Read MoreKebiasaan buruk di masa kecil dapat mempengaruhi pertumbuhan gigi sang buah hati di masa yang akan datang. Untuk mengantisipasinya, orangtua perlu memeriksakan pertumbuhan gigi anak ke dokter gigi anak minimal enam bulan sekali.
OMNI Hospitals – Masa pertumbuhan anak adalah masa dimana seluruh pertumbuhan sang anak sedang berproses. Proses pertumbuhan ini tentunya dipengaruhi oleh kebiasan-kebiasaan yang terjadi ketika masa pertumbuhan. Misalnya dalam hal erupsi gigi, pertumbuhan gigi maupun perkembangan tulang rahang yang tentunya sangat berpengaruh terhadap kebiasaan sang anak di masa pertumbuhan. Sebagai contoh, kebiasaan anak yang suka menggosok gigi sebelum tidur merupakan kebiasaan baik yang perlu diberitahukan dan semestinya dilakukan setiap anak, sehingga si anak menjadi terbiasa untuk menggosok gigi dan membersihkan giginya dari sisa kotoran makanan sebelum tidur. Selain itu, ada hal kebiasaan buruk yang dapat mempengaruhi pertumbuhan gigi seperti memakan buah apel yang menirukan gaya tokoh kartun bugs bunny yang mengunyah wortel dengan gigi depan. Hal seperti itu dapat menyebabkan gigi depan terangsang untuk maju, sehingga arah pertumbuhan gigi depan akan menjadi sedikit maju atau biasa disebut tonggos.Tidak hanya itu, terdapat beberapa kebiasaan buruk lainnya seperti menghisap jari, minum susu dengan dot yang terlalu lama, mendorong gigi dengan lidah, menggigit-gigit bibir, mengunyah satu sisi rahang dan lainnya. Apabila kebiasaan buruk tersebut sering dilakukan oleh anak dan tidak mendapatkan kontrol yang baik dari orangtua, dapat memberikan dampak yang buruk bagi anak di kemudian hari, semisal gigi tonggos, maloklusi, cross-bite dan deep-bite.
Untuk mencegah hal buruh terjadi pada buah hati Anda, sebaiknya memeriksakan pertumbuhan gigi anak Anda ke dokter gigi anak minimal 6 (enam) bulan sekali sehingga dapat membantu orangtua untuk mengetahui hal-hal apa saja yang perlu dilakukan. Adapun, hal ini dapat meningkatkan kesadaran anak di masa yang akan datang atau ketika dewasa nanti tentang pentingnya menjaga kesehatan gigi. (sumber : http://www.dentist.co.id)
Gusi bengkak & berdarah, mungkin setiap orang pernah mengalaminya. Namun tidak semua orang memiliki kesamaan faktor yang menyebabkan penderita mengalami gusi berdarah. bila tidak segera ditangani secara tepat bisa menimbulkan
Read MoreGusi bengkak & berdarah, mungkin setiap orang pernah mengalaminya. Namun tidak semua orang memiliki kesamaan faktor yang menyebabkan penderita mengalami gusi berdarah. bila tidak segera ditangani secara tepat bisa menimbulkan infeksi yang dapat mengakibatkan kesehatan gusi semakin memburuk. Berikut adalah penyebab gusi berdarah, antara lain :
Trauma
Gusi adalah jaringan lunak seperti kulit, tipis dan berisikan pembuluh darah. Oleh sebab itu gusi berwarna lebih merah dibanding jaringan kulit lainnya. Seringkali ketika mengunyah makanan yang kita makan dapat melukai gusi, misalnya duri ikan. Duri ikan yang masuk ke sela-sela gigi dapat menusuk gusi sehingga membuat gusi berdarah.
Kebersihan Gigi dan Mulut
Penumpukan sisa makanan yang sulit dibersihkan seperti di daerah sela-sela gigi, dan bila tidak dibersihkan dapat menyebabkan sisa makanan tersebut mengendap hingga masuk kedalam kantung gusi. Kondisi seperti ini tentunya sangat tidak nyaman bila benar terjadi. Selain gusi menjadi mudah berdarah, bau mulut pun dapat menjadi keluhan yang sangat mengganggu. Oleh karena itu, membersihkan sela gigi dengan benang gigi (dental floss) sangat dianjurkan untuk penderita yang memiliki susunan gigi yang berjejal atau tidak rata.
Cara Menyikat Gigi
Cara menggosok gigi adalah hal yang paling mendasar dalam menjaga kesehatan gigi. Akan tetapi, cara menyikat gigi yang salah dapat menyebabkan gusi berdarah. Apabila terlalu keras menekan saat menggosok gigi maka dapat memberikan trauma sehingga membuat gusi berdarah. Dan bila terlalu lunak tekananya saat menggosok gigi bisa jadi sisa makanan masih tertahan di permukaan gigi yang memang sulit dibersihkan.
Kelainan pada gusi tentunya berhubungan dengan jaringan periodontal. Gejala yang sering terlihat ketika sedang mengalami gangguan periodontal ditandai dengan gusi kemerahan, bengkak, mudah berdarah, dan sakit. Hal ini disebabkan adanya penumpukan karang gigi yang diperberat oleh faktor lain, misalnya kebersihan mulut yang buruk, susunan gigi berjejal, faktor keturunan, kebiasaan buruk dan juga kondisi medis tertentu seperti penyakit yang disebabkan oleh faktor genetik.