Doctor
Dr. Nella Suhuyanly, Sp.PD-KGEH mengenyam pendidikan dokter umum di Fakultas Kedokteran Universitas Hasanuddin Makassar, Pendidikan Ilmu Penyakit Dalam Fakultas Kedokteran Universitas Hasanuddin Makassar, Program Endoskopi di Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia - Universitas Santo Tomas, Manila, Philipina. Kemudian melanjutkan pendidikan program dokter spesialis konsultan gastroenterohepatologi (KGEH) FKUI-RSCM, serta pendidikan program doktor (S3) di Universitas Hasanuddin Makassar - Universitas Pelita Harapan.
Perempuan yang akrab disapa dokter Nella ini juga sangat aktif mengikuti pelatihan-pelatihan dan seminar sesuai dengan bidang spesialis yang ditekuninya yakni penyakit dalam dan subspesialisasi gastroenterohepatologi. Selain itu, dokter Nella aktif berorganisasi diantaranya Ikatan Dokter Indonesia cabang Jakarta Barat, Perhimpunan Ahli Penyakit Dalam Indonesia cabang Jakarta Raya, Perhimpunan Peneliti Hati Indonesia, Perhimpunan Endoskopi Gastroenterologi Indonesia, dan Persatuan Gastroenterologi Indonesia.
Penyakit Asam Lambung atau Gastroesophageal Reflux Disease (GERD) merupakan penyakit yang cukup familiar dikalangan masyarakat dan pada dasarnya penyakit ini diakibatkan oleh produksi asam lambung yang sangat meningkat.Sehingga menimbulkan beberapa
Read MorePenyakit Asam Lambung atau Gastroesophageal Reflux Disease (GERD) merupakan penyakit yang cukup familiar dikalangan masyarakat dan pada dasarnya penyakit ini diakibatkan oleh produksi asam lambung yang sangat meningkat.Sehingga menimbulkan beberapa keluhan seperti nyeri di ulu hati, mual, kembung, sering sendawa dan beberapa keluhan lainnya.
Spesialis Penyakit Dalam OMNI Hospital Alam Sutera, dr. Nella Suhuyanly, Sp.PD - KGEH menerangkan, asam lambung bisa terjadi pada setiap orang dikarenakan meningkatnya produksi asam lambung yang bersifat multifaktorial, yakni makanan yang bersifat asam, mengonsumsi obat-obatan tertentu, infeksi Helicobacter Pylori dan juga faktor stress sehingga dapat memengaruhi peningkatan produksi asam lambung. “Disamping itu terdapatnya penurunan faktor proteksi dari mukosa lambung yang dapat menyebabkan kerusakan mukosa akibat paparan asam lambung,” pungkas Nella.
Untuk mendiagnosis penyakit asam lambung dapat dilakukan melalui ananmesis mengenai adanya riwayat keluhan seperti nyeri di ulu hati, mual, kembung, sering sendawa dan keluhan lainnya yang disertai dengan beberapa pemeriksaan penunjang semisal endoskopi saluran cerna bagian atas atau gastroskopi. Diterangkan lebih lanjut, penyakit asam lambung merupakan penyakit yang serius dan bila dibiarkan dapat menyebabkan tukak atau ulkus pada lambung. Jika dibiarkan dan tidak segera diobati dapat menimbulkan beberapa komplikasi yang bersifat mengancam nyawa seseorang seperti perdarahan.
Nella mengungkapkan penyebab dari penyakit ini adalah infeksi bakteri Helicobacter pylori, membuat tukak atau ulkus tersebut dapat bersifat prekanker lantaran helicobacter pylori saat ini telah dianggap seperti bakteri karsinogen oleh WHO. “Penyakit asam lambung merupakan penyakit yag cukup serius, sehingga dapat menyerang siapa saja tanpa batasan usia maupun jenis kelamin baik itu perempuan atau laki-laki. Sehingga dapat menghilangkan nyawa seseorang,” jelasnya.
Dengan demikian dalam mengobati penyakit asam lambung dapat dimulai secara sederhana yakni mengatur pola makan, seperti : memakan makanan dengan porsi kecil dengan interval yang teratur, menghindari makanan yang susah di cerna atau dapat menyebabkan kembung, menghindari makanan yang asam seperti asam jawa dan jeruk, serta mengurangi merokok dan konsumsi alkohol.
Adapun diluar hal-hal tersebut diatas pola hidup yang sehat dengan istirahat yang cukup dan mengurangi faktor-faktor yang dapat meningkatkan stress akan sangat membantu pengobatanan asam lambung. Dan misalkan hal-hal tersebut belum dapat menyembuhkan penyakit asam lambung maka tersedia berbagai jenis obat-obatan yang dapat mengurangi produksi asam lambung.
Dr. Nella Suhuyanly, Sp.PD – KGEH