| 
|
|
09.12.2010 :. News
Seminar mengenai "Pikun"
Mungkin anda termasuk salah satu orang yang sering lupa meletakan benda atau sesuatu. Barulah, setelah beberapa saat, anda teringat bahwa sang kunci ''bertengger'' di tas yang ia jinjing sedari tadi. Inikah tanda-tanda pikun? Pikun atau demensia memang biasa terjadi pada lanjut usia (lansia).
Sabtu, 5/12/10, Rumah sakit Omni mengadakan seminar mengenai kepikunan, antusias para lansia sangat terlihat dengan banyaknya peserta yang mengikuti seminar ini.
Selain acara seminar yang membahas mengenai memori otak bersama Dr. Daniel Thomas, Sp. S juga ada pemeriksaan Kepikunan, sehingga peserta bisa mengetahui tingkat kepikunan pada dirinya.
Proses menua dan usia lanjut memang proses alami. Fenomena menua ini juga terjadi pada otak. Hal yang paling dirasakan adalah kemunduran daya ingat (memori) dan ini bisa secara normal dan tidak normal. Inilah yang kemudian menyebabkan demensia. Padahal, kepikunan pun bisa diperlambat salah satunya dengan Senam otak.
Biasanya latihan yang dianjurkan tiga kali seminggu, masing-masing sekitar 15-20 menit, harus selalu membayangkan gerak fisiknya, supaya tersambung sirkuit otak dengan gerakan-gerakan yang sedang dilakukan.
1. Latih peregangan leher
Posisi badan menghadap lurus ke depan, dengan telapak tangan kanan pada sisi kanan kepala. Tekan kepala ke arah kiri, sementara kepala menghadap lurus ke depan. Otot-otot leher akan terasa teregang melawan dorongan tangan. Lakukan delapan kali hitungan dengan tidak menahan nafas. Lakukan secara bergantian dengan telapak tangan kiri.
2. Peregangan bahu dan lengan atas
a. Luruskan tangan kanan ke atas (di samping telinga), telapak tangan menghadap ke depan. Tangan kiri melewati belakang di bawah siku tangan kanan. Tangan yang lurus digerakkan ke belakang, sedangkan tangan yang satunya menahan ke depan.
Akan terasa regangan pada bahu dan lengan atas. Hembuskan nafas pada saat otot diaktifkan atau tegang. Kemudian lakukan bergantian dengan tangan yang kiri, masing-masing dua kali.
b. Luruskan tangan kanan ke atas, di samping telinga dengan telapak tangan menghadap ke dalam. Tangan yang lurus digerakkan ke kanan, sedangkan tangan yang satu lagi menarik tangan kanan ke arah dalam. Lakukan bergantian dengan tangan yang kiri, masing-masing dua kali.
c. Posisi tangan kanan lurus menekan ke arah telinga kanan dan tangan yang satu lagi mendorong ke arah keluar. Lakukan bergantian dengan tangan kiri, masing-masing dua kali.
3. Pemanasan sakelar otak
Gosoklah dua lekukan kiri dan kanan di bawah pertemuan tulang selangka kiri dan kanan dengan tulang dada. Dengan tangan lain gosok daerah perut. Usahakan mata bergerak ke kiri dan ke kanan, ke atas, ke bawah dan memutar dari kiri atas ke kanan atas. Lakukan enam kali pernapasan dengan tangan bergantian.
4. Latihan inti
a. Delapan tidur
Berdiri tegak, kepala lurus ke depan, tangan kanan lurus ke depan, ibu jari menghadap ke atas di depan hidung. Gerakkan tangan ke kiri atas, kiri bawah, kembali ke tengah, lalu ke ke kanan atas, kanan bawah dan kembali ke tengah. Gerakan ini membentuk angka delapan tidur dan lakukan tanpa diikuti gerakan bola mata.
b. Untuk variasi delapan tidur, gerakkan ibu jari sama seperti gerakan delapan tidur, tetapi gerakan ibu jari diikuti dengan gerakan bola mata. Lakukan latihan ini bergantian dengan tangan kanan, kiri, dan kedua tangan saling berkaitan. Masing-masing dalam hitungan dua kali delapan.
---------------------------------------------------------------------------
|
|
|