Direktur Omni Hospital AlamSutera dr. Senta Lucia, MM menjelaskan, anak-anak akan diajak untuk bermain peran menjadi dokter dengan alat-alat yang menyerupai dengan yang digunakan dokter sesunggguhnya. Sebagai contoh, di nursery room anak-anak akan diajarkan membantu merawat dan mengganti popok,sedangkan di emergency room, anak-anak akan dibekali pengetahuan mengenai dasar- dasar pemahaman pertolongan dalam kecelakaan.

 Anak-anak diajak untuk melihatdan belajar secara langsung di praktik ilmu kedokteran di area Poliklinikseperti;

 1.       Nursery Room :

a.      Mengukur suhu tubuh

b.     Mengganti diapers

c.      Menimbang berat badan

2.       Operating Theatre :

a.      Cara cuci tangan yang benar(7 langkah)

b.     Belajar anatomi tubuh manusia

c.      Mengenai alat operasi

3.       Emergency Room :

a.      Pemeriksan fisik

b.     Latihan Bandage

4.       Dentist Room :

a.      Pengenalan struktur gigi

b.     Cara menggosok gigi yang benar

5.       Pharmacy Room :

a.      Menyiapkan obat

b.     Memasukan obat ke kapsul

Setelah merasakan sensasi’menjadi Dokter, seluruh anak- anak akan mendapatkan sertifikat dan tanda tugassebagai Aku Dokter Cilik sudah dilaksanakan. Besar harapan kami anak-anak dapatmengembangkan sifat ringan tangan dan tolong-menolong dan mengembangkan minatdan bakat mereka untuk lebih optimal dalam mewujudkan cita-cita mereka khususnyaprofesi dokter,” ujar dr. Senta.

Dr. Kresno Mulyadi, Sp.KJ Psikiater Omni Hospital alam Sutera menambahkan bahwa Kegiatan yang menjadi bagian program CSR Omni Hospital ini merupakan sarana edukasi kepada anak-anakbahwa dokter merupakan profesi mulia serta rumah sakit merupakan tempat yang menyenangkan dan jauh dari kesan menyeramkan.

Dokter Kresno menegaskan, tujuan dilaksanakannya program ini adalah agar anak-anak tidak takut lagiketika mereka harus berobat ke rumah sakit. Selain itu, mereka dapat terpacu keinginannya untuk menjadi dokter kelak ketika nanti mereka dewasa.

Pada saat pengenalan organ-organ manusia di operating theatre, anak-anak juga dikenalkan pada bagian-bagian pribadi di badan yang tidak boleh disentuh oleh orang lain. Dokter Kresno juga menambahkan, maraknya kekerasan seksual pada anak-anak, saatini sangat mengkhawatirkan, karena itu dengan membekali pengetahuan kepada anak-anak bagaimana melindungi dirinya sendiri sejak usia dini sangatlah penting.

Kekerasan terhadap anak, jelasdr. Kresno, dapat mengakibatkan cedera/kerugian nyata terhadap anak hingga anak berperilaku agresif, mengganggu kelangsungan hidup dan tumbuh kembang anak, sertamartabat anak dalam konteks tanggung jawab dan kepercayaan. Kedekatan orang tuadan anak sangat menentukan dalam upaya mendeteksi sedini mungkin, sementara kualitas individu ditentukan pada usia jauh lebih dini. “Dibutuhkan kerjasama antara pemerintah, keluarga, dan masyarakat, dalam upaya perlindungan dan pemenuhan hak terhadap anak,” ujar dr.Kresno.