Demam berdarah atau yang sering disingkat DBD (Demam Berdarah Dengue) adalah penyakit tropis yang disebabkan oleh virus dengue yang ditularkan melalui nyamuk aedes aegypti. Virus dengue ini dapat menyebabkan demam, sakit kepala, ruam dan nyeri di seluruh tubuh. Pada umumnya gejala demam berdarah ringan sering terjadi pada anak-anak dan balita yang baru pertama kali terinfeksi virus dengue ini sedangkan untuk anak-anak yang lebih tua dan orang dewasa yang pernah terinfeksi oleh virus ini kemungkinan akan menimbulakan gejala demam berdarah dari yang levelnya sedang hingga berat(akut).
Terdapat beberapa gejala/tanda-tanda demam berdarah pada anak-anak dan balita yaitu sebagai berikut:
Mendadak demam tinggi, bisa mencapai 105 derajat farenheit atau sekitar 40 derajat celcius
Sakit dibelakang mata dan mengalami nyeri sendi, otot atau tulang
Sakit kepala yang hebat
Ruam disebagian besar tubuh
Pendarahan ringan dari hidung atau gusi
Kulit mudah memar
Terkadang disertai dengan batuk dan pilek
Tidak memiliki nafsu makan
Sering mual dan muntah serta gatal pada telapak kaki
Sebagai orang tua anda harus mengetahui bahwa terdapat beberapa fase dalam penyakit demam berdarah ini yaitu sebagai berikut:
Fase demam berdarah pertama: pada hari 1-3 penderita akan mengalami fase demam tinggi dimana penderita DBD akan mengalami demam yang mendadak tinggi yang disertai dengan gejala sakit kepala, sakit dibelakang bola mata, badan ngilu dan nyeri, mual serta kadang disertai dengan bintik merah dikulit. Selain gejala diatas terkadang pada fase pertama ini juga ada penderita DBD yang mengalami nyeri tenggorakan, infeksi pada tenggorokan dan selaput yang melindungi kornea mata.
Fase demam berdarah kedua: pada hari 4-5 penderita DBD akan memasukki fase kritis, dimana fase ini ditandai dengan demam dan kadar trombosit darah mengalami penurunan sehingga banyak orang tua yang menganggap bahwa anak-anaknya telah sembuh dari DBD pada fase kritis ini, padahal pada fase ini kemungkinan akan terjadi ”Dengue Shock Syndrome” yang dapat menyebabkan terjadinya pendarahan dimulut dan hidung, kulit pucat serta mengalami penurunan kesadaran.
Fase demam berdarah ketiga: pada hari 6-7 barulah penderita DBD memasuki fase penyembuhan dimana fase ini ditandai dengan kondisi penderita yang mulai membaik, mulai ada nafsu makan, peredaran darah mulai membaik dan normal (hemodinamik) serta frekuensi buang air kecil juga mulai membaik dan kembali normal (diuresis). Pada fase ini penderita harus banyak mengonsumsi makanan yang mengandung gizi seimbang agar tubuh kembali sehat dan tentunya meningkatkan kadar trombosit darah yang sebelumnya rendah akibat DBD.
Makanan yang baik untuk dikonsumsi oleh penderita DBD adalah:
Jeruk: membantu dalam pengembangan zat antibodi tubuh sehingga mempercepat proses pemulihan
Mengonsumsi bubur: karena bubur adalah makanan yang paling mudah dicerna oleh penderita DBD dengan tujuan untuk mengembalikan kesehatan tubuh.
Air kelapa: untuk menghindari dehidrasi dengan mengisi ulang cairan elektrolit dan mineral yang hilang dari dalam tubuh.
Jus sayuran: yang terdiri dari wortel, mentimun dan sayuran hijau lainnya yang dapat membantu proses pemulihan penyakit DBD.
Jus lemon: berfungsi untuk menghilangkan racun dari dalam tubuh kita akibat paparan virus dengue.
Mengonsumsi sup: untuk membantu melawan rasa sakit pada sendi yang disebabkan oleh virus dengue.
Susu: dengan kandungan protein, vitamin dan mineral kompleks pada susu dapat membantu memerangi virus penyakit DBD dalam tubuh penderita DBD.
Mengonsumsi jus buah yang mengandung banyak vitamin C: untuk menjaga kekebalan tubuh dan membantu proses pembentukkan hormon adrenal.
The herbal: kandungan jahe dan kepulaga dalam the herbal yang berfungsi membantu menurunkan demam.
Sebenarnya penyakit DBD ini dapat dicegah melalui gerakan 3M yaitu sebagai berikut:
Menampung tempat penampungan secara rutin seperti bak mandi dan kolam dengan tujuan mengurangi kembangbiaknya nyamuk aedes aegypti.
Menutup tempat penampungan air agar nyamuk aedes aegypti tersebut tidak dapat meletakkan telur pad penampungan air anda.
Menguburkan barang-barang yang sudah tidak terpakai yang dapat memungkinkan terjadinya genangan air yang menjadi sasaran para nyamuk untuk meletakkan telurnya.
Sekian pembahasan mengenai waspada penyakit DBD pada anak-anak yang meliputi gejala dan penanganan terhadap DBD. Ingatlah dalam menangani DBD yang dibutuhkan adalah “Think Fast and Act Fast” atau dengan kata lain lebih baik mencegah daripada mengobati. Semoga konten dari artikel ini bermanfaat bagi anda dan keluarga dalam menjaga kesehatan. Selamat mencoba!