• Home
  • Articles
  • Kenali Glioblastoma, Kanker Otak Yang Agresif
Kenali Glioblastoma, Kanker Otak Yang Agresif

Kenali Glioblastoma, Kanker Otak Yang Agresif

Tumor otak adalah kondisi dimana terjadi pertumbuhan  massa atau sel-sel abnormal pada otak.

Ada berbagai jenis tumor otak dan penyakit ini dibagi menjadi 2 tipe, tumor otak yang bersifat non-kanker (jinak), dan tumor otak bersifat kanker (ganas). Tumor otak dapat dimulai di otak Anda (tumor otak primer), atau kanker dapat dimulai di bagian lain tubuh Anda dan menyebar ke otak Anda (tumor otak sekunder, atau metastasis).

Tumor otak primer dapat terjadi ketika sel-sel otak yang awalnya normal mengalami mutasi DNA. Mutasi ini membuat sel dapat tumbuh dan membelah dengan laju yang cepat dan akan tetap hidup di saat sel normal/sehat mati. Hasilnya adalah  terbentuk massa sel abnormal yang kemudian membentuk tumor.

Seberapa cepat tumor otak tumbuh dapat sangat bervariasi. Tingkat pertumbuhan serta lokasi tumor otak menentukan bagaimana hal itu akan mempengaruhi fungsi sistem saraf seseorang.

Pada orang dewasa, tumor otak primer lebih jarang terjadi dibandingkan dengan tumor otak sekunder, di mana kanker dimulai di tempat lain dan bermetastasis (menyebar) ke otak.

Kanker otak terdiri dari beberapa jenis dan yang paling sering terjadi diantaranya :

 

  • Astrositoma adalah tumor otak yang paling umum terjadi, yang terbentuk dari perkembangan sel-sel kecil berbentuk bintang yang disebut astrosit. Astrositoma terdiri dari empat stadium, dan Glioblastoma merupakan tingkatan paling tinggi atau ke-IV.
  • Glioblastoma Multiforme, juga dikenal sebagai Glioblastoma, GBM atau astrocytoma grade IV, adalah jenis tumor otak yang tumbuh cepat dan agresif. Glioblastoma adalah kanker otak grade IV yang paling umum. Glioblastoma dapat muncul di setiap lobus otak, tetapi mereka berkembang lebih umum di lobus frontal dan temporal. Glioblastoma biasanya menyerang orang dewasa. Data dari American Association of Neurological Surgeons disebutkan bahwa insiden kanker otak glioblastoma adalah pada 2-3 per 100.000 orang dewasa per tahun, dan menyumbang 52%  dari semua kasus tumor otak primer. Secara keseluruhan, insiden kanker otak glioblastoma menyumbang sekitar 17% dari semua jenis tumor otak (primer dan sekunder/metastasis).
  • Meningioma disebut juga sebagai tumor meningeal,  berkembang di sel-sel membran yang mengelilingi otak dan sumsum tulang belakang. Meningioma terjadi pada sekitar 15 persen dari semua tumor otak. Sebagian besar tumor ini bersifat jinak (non-kanker dan tumbuh lambat). Sebagian besar kasus meningioma didiagnosis pada wanita berusia antara 30 dan 50 tahun.
  • Selain tumor yang terbentuk dari sel bintang astrosit, ada sejumlah tumor otak primer lainnya yang terbentuk dari sel glial (sel yang berfungsi sebagai pendukung kerja sel saraf) termasuk diantaranya Ependymomas, Oligodendrogliomas dan Mixed Gliomas.

    Menurut National Brain Tumor Society terdapat lebih dari 120 jenis tumor otak.

Bagaimanakah tanda dan gejala tumor otak?

Tanda dan gejala tumor otak sangat bervariasi dan tergantung pada ukuran, lokasi, dan laju pertumbuhan tumor otak tersebut.

Tanda dan gejala umum yang disebabkan oleh tumor otak diantaranya adalah :

  • Munculnya sakit kepala atau perubahan pola sakit kepala
  • Sakit kepala terjadi secara bertahap menjadi lebih sering dan lebih parah
  • Kejadian mual atau muntah yang tidak diketahui penyebabnya
  • Mengalami masalah penglihatan, seperti penglihatan kabur, penglihatan ganda atau hilangnya penglihatan tepi
  • Hilangnya sensasi atau gerakan secara bertahap di lengan atau kaki
  • Gangguan keseimbangan
  • Kesulitan bicara
  • Mengalami kebingungan dalam urusan sehari-hari
  • Perubahan kepribadian atau perilaku
  • Kejang, terutama pada seseorang yang tidak memiliki riwayat kejang sebelumnya
  • Mengalami masalah pendengaran
  • Kehilangan selera makan

 

Diagnosa

Dengan menggunakan alat diagnostik pencitraan yang canggih seperti Computed Tomography (CT atau CAT scan) dan Magnetic Resonance Imaging (MRI) , diagnosa kanker otak dapat dilakukan dengan sangat akurat dalam menunjukkan lokasi tumor otak.

 

Apakah pilihan terapi dari kanker otak Glioblastoma?

Terapi utama untuk Glioblastoma adalah operasi, diikuti dengan radiasi dan kemoterapi.

Dalam kebanyakan kasus, ahli bedah akan melakukan kraniotomi, yaitu tindakan operasi membuka tengkorak untuk mencapai lokasi tumor.

Tujuan utama pembedahan adalah mengangkat tumor sebanyak mungkin tanpa melukai jaringan otak normal di sekitarnya yang diperlukan untuk fungsi neurologis normal (seperti keterampilan motorik, kemampuan berbicara dan berjalan, dll.). Namun, kondisi kanker otak Glioblastoma biasanya dikelilingi oleh zona bermigrasi, sel-sel tumor infiltrasi yang menyerang jaringan di sekitarnya, sehingga tidak mungkin untuk mengangkat/membersihkan massa tumor secara keseluruhan. Pembedahan yang dilakukan bertujuan untuk mengurangi jumlah jaringan tumor padat di dalam otak, mengangkat sel-sel di pusat tumor yang mungkin resisten terhadap radiasi dan / atau kemoterapi serta untuk mengurangi tekanan di dalam rongga tengkorak (tekanan intrakranial). Terapi operasi untuk pengangkatan jaringan tumor sebanyak mungkin disebut sebagai  ‘Tumor debulking’  dapat meningkatkan kemampuan terapi kemoterapi dan radiasi dalam membunuh sel-sel tumor. Operasi juga dapat bermanfaat dalam meredakan gejala, membantu memperpanjang hidup pada beberapa pasien serta untuk meningkatkan kualitas hidup yang tersisa.

 

Apakah semua tumor otak bersifat kanker (ganas)?

Banyak tumor otak bersifat kanker atau ganas. Sebagai contoh, lebih dari setengah dari semua kasus tumor glioma yang didiagnosis pada orang dewasa adalah glioblastoma, suatu bentuk kanker otak yang ganas dan sangat agresif.

Ependymoma dan Oligodendrogliomas juga merupakan jenis tumor otak yang bisa ganas. Tetapi tidak semua tumor otak adalah kanker. Banyak meningioma, craniopharyngioma, dan tumor hipofisis (kelenjar yang terletak di dasar tulang tengkorak dan di bawah otak) yang bersifat jinak.

Itulah mengapa penting bagi seseorang untuk mendapatkan diagnosis tumor otak yang bersifat menyeluruh dan akurat. Penting juga untuk dipahami bahwa tumor jinak sekalipun dapat merusak jaringan otak dan menyebabkan efek samping seperti sakit kepala, kelelahan dan penglihatan ganda atau kabur. Sehingga dapat dikatakan bahkan jika tumor otak yang diderita tidak bersifat kanker (ganas), menerima perawatan yang tepat waktu dan akurat sangat penting dan diperlukan untuk menjaga kesehatan seseorang secara keseluruhan.

Untuk menjawab kebutuhan masyarakat akan layanan yang cepat, tepat, sistematis dan terpadu dalam penanganan berbagai penyakit pada otak, tulang belakang, dan gangguan neurologis lainnya , OMNI Hospitals Group menyediakan sistem pelayanan yang bersifat paripurna dimulai dari layanan screening, pemeriksaan laboratorium dan pemeriksaan penunjang seperti MRI, CT Scan, DSA, penerapan sistem perawatan yang komprehensif, mengaplikasikan teknik bedah invasif minimal (minimal invasive surgery) berteknologi terkini, hingga layanan rehabilitasi pasien pasca sakit.

Dalam menunjang pemeriksaan yang akurat, Neuroscience center OMNI Hospitals dilengkapi dengan peralatan penunjang medis yang modern salah satunya adalah MRI dimana Pemeriksaan dengan MRI bersifat non invasive dengan menggunakan Magnetic Resonance Imaging (MRI)  dalam menghasilkan gambaran 3 dimensi bagian otak secara lebih detail dibandingan dengan tes lain, sehingga dapat mendeteksi kelainan yang ada di jaringan otak.

Referensi:

  1. Brain Tumor. Diakses pada link: https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/brain-tumor/symptoms-causes/syc-20350084
  2. Brain Cancer. Diakses pada link: https://www.cancercenter.com/cancer-types/brain-cancer/types
  3. Glioblastoma Multiforme. Diakses pada link: https://www.aans.org/Patients/Neurosurgical-Conditions-and-Treatments/Glioblastoma-Multiforme
  4. NCI Dictionary of Cancer Terms. Diakses pada link: https://www.cancer.gov/publications/dictionaries/cancer-terms/def/tumor-debulking
  5. Neuroglia : Pengertian, Struktur, Fungsi, Jenis. Diakses pada link: https://www.ilmudasar.com/2017/04/Pengertian-Struktur-Fungs-dan-Jenis-Neuroglia-adalah.html
  6. Hipofisis. Diakses pada link: https://id.wikipedia.org/wiki/Hipofisis