• Home
  • Articles
  • Hobi Mengonsumsi Makanan Berminyak Bisa Tingkatkan Risiko Stroke
Hobi Mengonsumsi Makanan Berminyak  Bisa Tingkatkan Risiko Stroke

Hobi Mengonsumsi Makanan Berminyak Bisa Tingkatkan Risiko Stroke

Saat Ramadhan di waktu berbuka puasa paling enak adalah menyantap takjil atau menu berbuka yang terdiri dari makanan ringan. Mengonsumsi makanan berminyak seperti gorengan lengkap dengan cabai rawit dan aneka kondimen lain, semisal kecap manis atau sambal kacang adalah menu takjil paling favorit di masyarakat Indonesia karena harganya murah meriah,  bisa disantap sebagai lauk plus rasanya  gurih dan renyah kadang dapat membuat penikmatnya lupa diri, padahal ada risiko dibalik makanan tersebut.

Makanan yang digoreng cenderung mengandung banyak lemak, kalori dan garam. Sebab, proses penggorengan makanan dapat mengubah kualitas nutrisi dan meningkatkan kandungan kalori.  Apalagi, jika minyak yang digunakan untuk menggoreng sudah dipakai berulang sehingga mengandung lemak trans.

Salah satu survei kesehatan yang dilakukan di Semarang pada thn 2016 terhadap 68 orang responden didapatkan bahwa sumber asam lemak trans yang paling banyak dikonsumsi adalah olahan gorengan dengan frekuensi 1-4 kali/minggu sebesar 78%.

Apakah Lemak memberikan dampak negatif terhadap tubuh kita ?

Bila kita berbicara tentang lemak sering membuat kita langsung berpikiran negatif, padahal tidak semua lemak punya dampak yang merugikan bagi kesehatan.

Bila selama ini Anda berpikir bahwa lemak hanya akan membahayakan kesehatan maka Anda keliru, karena sebenarnya setiap orang memerlukan lemak untuk menjaga kelangsungan hidupnya.

Pada dasarnya, lemak makanan (dietary fat) memiliki fungsi sebagai sumber energi utama selain protein dan karbohidrat, memberikan rasa kenyang setelah makan, sebagai bahan penyusun hormon, membentuk bagian otak dan sistem saraf, membentuk membran sel untuk setiap sel di dalam tubuh, mengangkut vitamin A, D, E, dan K ke seluruh tubuh, membantu mengatur suhu tubuh, serta menyediakan dua asam lemak esensial (seperti asam linoleat dan asam linolenat) yang tidak bisa dibuat sendiri oleh tubuh manusia.

Oleh karena itu lemak tidak melulu harus dihindari, dihilangkan atau tidak dikonsumsi.

Lemak sendiri dapat dibagi menjadi dua macam, yaitu lemak jenuh dan lemak tak jenuh.

  1. Lemak Jenuh/ Asam Lemak Non Esensial adalah lemak yang tidak memiliki ikatan rangkap pada rantai karbonnya, lemak jenuh akan memadat pada suhu ruangan seperti contohnya mentega, margarin dan banyak ditemukan pada bahan makanan dari hewan.
  2. Lemak Tak Jenuh/Asam Lemak Esensial adalah lemak yang memiliki ikatan rangkap pada rantai karbonnya, lemak jenis ini akan tetap berbentuk cair pada suhu ruangan, atau yang kita kenal sebagai minyak dan banyak ditemukan pada bahan makanan dari tumbuhan dan ikan.

Apa Itu Lemak Trans?

Lemak trans juga dikenal sebagai asam lemak tidak jenuh trans  atau asam lemak trans, adalah jenis lemak tidak jenuh yang bisa ditemukan di dalam makanan dalam bentuk  lemak trans alami dan lemak trans buatan.

Lemak trans alami dihasilkan di dalam usus beberapa hewan, di daging, produk susu, dan makanan lain yang dihasilkan dari hewan,  dimana lemak trans alami yang dikandung didalamnya terdapat dalam jumlah yang sedikit dan tidak membahayakan bagi tubuh.

Berbeda dengan lemak trans buatan manusia (industri)  yang dihasilkan melalui proses hidrogenasi/hydrogenated, dimana pada proses ini dilakukan penambahan atom hidrogen ke dalam minyak nabati yang akan mengubah struktur minyak dari yang awalnya berupa cairan menjadi bentuk padat dalam suhu ruang menyerupai lemak jenuh (saturated fats). Proses hidrogenasi ini dapat meningkatkan usia penyimpanan dan stabilitas rasa makanan sehingga makanan menjadi lebih awet, selain itu sifat lemak trans ini mudah digunakan, memberikan rasa dan tekstur yang enak pada makanan,  dan proses produksi tidak mahal.  Banyak restoran dan outlet siap saji menggunakan lemak trans untuk menggoreng makanan karena minyak dengan lemak trans dapat digunakan beberapa kali.

 

Bagaimana lemak trans dapat membahayakan kesehatan saya?

American Heart Association menyatakan dengan tegas, bahwa lemak trans meningkatkan kadar kolesterol jahat (LDL), menurunkan kadar kolesterol baik (HDL), meningkatkan risiko penyakit jantung, stroke dan diabetes tipe 2.

Tingginya kadar asam lemak trans sangat terkait dengan terjadinya aterosklerosis, yaitu suatu kondisi pengerasan pembuluh darah yang terjadi ketika lemak, kolesterol dan zat-zat lain menumpuk di dinding arteri dan membentuk deposit yang disebut plak. Seiring waktu, plak-plak ini dapat mempersempit atau sepenuhnya memblokir arteri dan menyebabkan masalah di seluruh tubuh.

Aterosklerosis adalah penyebab utama penyakit kardiovaskular seperti serangan jantung dan stroke.

Dari bahasan di atas dapat disimpulkan bahwa secara umum tubuh kita memang membutuhkan lemak dalam jenis dan kuantitas tertentu. Selagi dalam batas wajar dan mengonsumsi lemak sehat tidak berbahaya untuk kesehatan. Kelebihan lemak dalam tubuh yang berasal dari makanan yang dikonsumsi cederung disimpan sebagai lemak tubuh. Kelebihan konsumsi lemak trans bisa meningkatkan kolesterol LDL (kolesterol jahat) dalam darah sehingga meningkatkan resiko gangguan metabolisme dan meningkatkan resiko penyakit kardiovaskular terutama penyakit jantung dan stroke.

Berikut adalah jenis makanan yang sering dinikmati oleh masyarakat Indonesia dengan kandungan lemak trans yang tinggi    :

  1. Semua makanan yang di goreng. Penggunaan minyak goreng yang sama berkali-kali akan mengakibatkan makanan tersebut mengandung lemak trans.
  2. Es Krim. Es krim ternyata memiliki kandungan lemak trans mencapai 0,5 gram per porsi.
  3. Aneka makanan berbahan pokok daging sapi. Daging sapi ternyata memiliki sejumlah kandungan lemak trans didalamnya.
  4. Aneka jenis makanan panggang yang di bekukan. Banyak sekali ditemukan berbagai makanan yang melalui proses pemanggangan yang kemudian dibekukan agar lebih tahan lama. Makanan tersebut juga memiliki kandungan lemak trans yang berbahaya bagi tubuh.
  5. Aneka biskuit. Jenis makanan yang berbentuk biskuit memiliki sejumlah kandungan lemak trans didalamnya. Namun, tidak semua produk makanan termasuk biskuit mengandung lemak trans, maka dari itulah baca dengan cermat label dalam kemasannya.
  6. Popcorn dalam kemasan. Popcorn yang sudah tersaji dalam bentuk kemasan ternyata mengandung sejumlah lemak trans yang tidak baik bagi kesehatan.

Para ahli dari WHO (World Health Association) dan FAO (Food and Agriculture Organization) mengeluarkan rekomendasi asupan lemak trans adalah < dari 1% dari total kebutuhan kalori harian. Sehingga jika diasumsikan kebutuhan kalori Anda adalah 2000 kalori per hari, maka asupan lemak trans tidak boleh lebih dari 20 kalori per hari atau setara dengan 2 gram lemak trans per hari.

Sama sekali tidak mengonsumsi lemak trans sangat sulit dilakukan karena secara alami terdapat di dalam berbagai jenis makanan. Oleh karena itu, batasilah konsumsi lemak trans Anda sebisa mungkin.

 

Upaya apakah yang bisa dilakukan untuk menurunkan risiko dari mengonsumsi gorengan ?

Banyak hal yang dapat dilakukan untuk mengurangi risiko lemak trans yang terkandung di dalam gorengan,  diantaranya:

  • Mengganti minyak trans atau minyak yang telah mengalami hidrogenasi dengan jenis minyak yang lebih sehat seperti minyak zaitun, kanola, jagung, biji bunga matahari dan minyak wijen.
  • Goreng makanan pada suhu 176-1900C agar minyak tidak menyerap ke dalam makanan
  • Meminimalkan proses menggoreng dengan memanggang menggunakan oven, yaitu dengan mengoleskan minyak zaitun ke daging sebelum dipanggang.
  • Hindari penggunaan minyak secara berulang, disarankan agar minyak hanya digunakan sekali pakai dalam menggoreng
  • Gunakan tisu untuk menyerap minyak berlebih di gorengan
  • Buatlah sendiri gorengan di rumah sehingga Anda dapat memilih bahan minyak serta cara menggorengnya.

Mengingat fakta dimana tingginya kadar lemak trans di dalam tubuh terkait dengan terjadinya  aterosklerosis yang menjadi penyebab serangan stroke, dan pernyataan beberapa studi dimana hingga 80% kejadian serangan stroke dapat dicegah dengan melakukan perubahan gaya hidup sehat dan kontrol kondisi kesehatan yang dapat meningkatkan risiko serangan stroke, maka sebagai tindakan preventif OMNI Hospital menyediakan layanan Screening Stroke yang bersifat akurat, komprehensif dan terjangkau.

Screening Stroke direkomendasikan untuk semua orang yang memiliki satu atau lebih faktor risiko sebagai berikut:     

  1. Berusia lebih dari 40 tahun     
  2. Kegemukan     
  3. Mempunyai riwayat penyakit jantung      
  4. Kolesterol Tinggi     
  5. Detak jantung tak teratur (Aritmia)     
  6. Tekanan darah tinggi (Hipertensi)     
  7. Perokok dan yang sudah berhenti  
  8. Diabetes     
  9. Gaya Hidup Tidak Aktif     
  10. Sejarah Stroke di keluarga

Jadwalkan pemeriksaan kesehatan yang terjangkau dan akurat hanya di OMNI Hospitals

 

Paket Screening Stroke OMNI Hospitals Alam Sutera. Cikarang dan Pekayon

 

Paket Screening Stroke OMNI Hospitals Pulomas

 

 

Referensi:

  1. Gambaran konsumsi asam lemak trans di pedesaan. Diakses pada link: https://media.neliti.com/media/publications/200202-gambaran-konsumsi-asam-lemak-trans-di-pe.pdf
  2. Trans Fats. Diakses dari link: https://www.heart.org/en/healthy-living/healthy-eating/eat-smart/fats/trans-fat
  3. Penggolongan jenis lipid. Diakses pada link: https://www.edubio.info/2014/12/penggolongan-jenis-lipid.html
  4. Effects of trans-fatty acid intake on blood lipids and lipoproteins: a systematic review and meta-regression analysis. Diakses pada link: https://apps.who.int/iris/handle/10665/246109
  5. Unveiling nasty act of trans-fatty acids in blood. Diakses pada link: https://www.sciencedaily.com/releases/2017/05/170518104054.htm
  6. Hardening of the arteries. Diakses pada link: https://medlineplus.gov/ency/article/000171.htm
  7. A Mechanism by Which Dietary Trans Fats Cause Atherosclerosis. Diakses pada link:   https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC3125015/
  8. Correlation of trans fatty acids with the severity of coronary artery disease lesions. Diakses pada link: https://lipidworld.biomedcentral.com/articles/10.1186/s12944-018-0699-3
  9. Bahaya Makan Gorengan dan Cara Menyiasatinya. Diakses pada link: https://www.alodokter.com/jangan-lupa-diri-menikmati-gorengan
  10. Healthy Diet. Diakses pada link: https://www.who.int/news-room/fact-sheets/detail/healthy-diet
  11. Joint FAO/WHO Food Standards Programmecodex Committee of Nutrition and Foods for Specail Dietary Uses. Diakses pada link: http://www.fao.org/fao-who-codexalimentarius/sh-proxy/en/?lnk=1&url=https://workspace.fao.org/sites/codex/Meetings/CX-720-39/nf39_09e.pdf
  12. Preventing Stroke: Healthy Living. Diakses pada link: https://www.cdc.gov/stroke/healthy_living.htm