Fakta mengenai Kanker Payudara
Berdasarkan data statistik, 1 dari 8 wanita di dunia didiagnosa menderita kanker payudara. Berdasarkan data WHO tahun 2014, Kanker payudara adalah penyebab kematian akibat kanker nomor 1 pada wanita di Indonesia (sebanyak 21.4% dari total kematian tahun 2014 di Indonesia).
Kanker payudara terjadi ketika sel-sel normal pada payudara mulai berubah dan berkembang di luar kontrol. Sel-sel ini membelah secara cepat dibandingkan sel normal dan terus terakumulasi membentuk benjolan atau massa. Sel-sel kanker ini dapat menyebar (metastase) ke kelenjar getah bening atau bagian lain pada tubuh. Kanker payudara umumnya terjadi pada wanita, namun laki-laki juga dapat menderita penyakit ini.
Gejala Kanker payudara
- Teraba ada benjolan pada payudara
- Terjadi penebalan pada permukaan kulit di area payudara
- Perubahan ukuran, bentuk atau penampakan pada payudara
- Perubahan pada puting (puting melesak ke dalam) disertai rasa nyeri
- Keluar cairan tidak normal atau darah dari puting
- Kemerahan pada kulit payudara dan kulit berkerut seperti kulit jeruk
- Teraba benjolan di bawah ketiak
Jika Anda menemukan gejala tersebut segera konsultasikan diri Anda ke Spesialis Bedah Onkologi
Faktor Risiko
Memiliki satu atau lebih faktor risiko bukan berarti Anda pasti akan menderita kanker payudara. Faktor risiko tersebut adalah:
- Wanita
- Penambahan usia
- Riwayat keluarga yang pernah menderita kanker payudara, khususnya pada usia muda
- Mewarisi mutasi gen yang meningkatkan risiko kanker payudara yaitu gen BRCA
- Paparan radiasi
- Obesitas
- Mengalami menstruasi pertama pada usia sebelum 12 tahun
- Mengalami menopause pada usia lebih tua
- Memiliki anak pertama pada usia di atas 35 tahun
- Wanita yang belum pernah hamil
- Wanita yang melakukan terapi hormon post menopause
- Konsumsi minuman alkohol
Faktor Keturunan
Sekitar 5-10% kanker payudara berhubungan dengan mutasi gen yang diturunkan dari ibu atau ayah. Mutasi pada gen BRCA1 dan BRCA2 adalah yang paling signifikan meningkatkan risiko kanker payudara dan kanker rahim. Rata-rata, wanita dengan mutasi gen BRCA1 memiliki kemungkinan hingga 72% untuk menderita kanker payudara sedangkan mutasi gen BRCA2 memiliki kemungkinan kanker payudara sebesar 69%.
Jika Anda memiliki riwayat keluarga yang menderita kanker payudara (ibu kandung, saudara kandung perempuan, anak perempuan), sebaiknya Anda melakukan screening sejak dini untuk memeriksa apakah Anda memiliki mutasi gen BRCA atau gen lain yang diturunkan dari keluarga.
Pentingnya Deteksi Dini
Beberapa cara yang dapat dilakukan untuk deteksi dini kanker payudara:
- Lakukan SADARI (Periksa Payudara Sendiri)
Sebagai wanita, Anda harus terbiasa untuk melakukan pemeriksaan pada payudara Anda secara rutin. Pemeriksaan ini penting untuk mengetahui jika ditemukan benjolan atau perubahan pada payudara Anda sehingga dapat segera mencari pertolongan medis. SADARI dapat dilakukan sejak menginjak usia 20 tahun, dilakukan setiap bulan pada 7-10 hari setelah menstruasi.
- Lakukan SADANIS (Periksa Payudara Klinis)
Pemeriksaan dilakukan oleh dokter Spesialis Bedah Onkologi sekurang-kurangnya 3 tahun sekali atau apabila ditemukan adanya kelainan saat dilakukan pemeriksaan SADARI
- Pemeriksaan USG Payudara untuk wanita dengan usia di bawah 35 tahun atau Mamografi untuk wanita berusia di atas 35 tahun. Pemeriksaan diulang setiap 2-3 tahun, atau setiap tahun jika sudah menginjak usia 50 tahun.
Terapi
Pemilihan jenis terapi disesuaikan dengan jenis kanker, stadium, dan kondisi masing-masing pasien.
Kebanyakan pasien kanker payudara akan menerima satu atau lebih terapi di bawah ini:
1. Pembedahan, ada 2 jenis pembedahan:
- Breast Conservation Surgery (BCS) atau disebut juga lumpektomi adalah pembedahan untuk mengangkat sebagian payudara yang terkena kanker dan sebagian jaringan sehat disekitarnya. Pembedahan ini menjadi pilihan pasien kanker payudara stadium awal, di mana pasien yang memilih prosedur ini tetap mempertahankan payudaranya
- Mastektomi adalah pembedahan untuk mengangkat selurah payudara. Prosedur ini biasanya akan diikuti dengan prosedur rekonstruksi payudara.
2. Terapi radiasi
3. Kemoterapi
4. Terapi hormon
Referensi:
- Source: https://www.breastcancer.org/symptoms/understand_bc/statistics
- World Health Organization – Cancer Country Profile 2014
- https://www.uptodate.com/contents/breast-cancer-the-basics?source=history_widget
- https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/breast-cancer/symptoms-causes/syc-20352470