• Home
  • Articles
  • Hati - Hati dengan Kanker Hati, Waspadai Gaya Hidup Anda
Hati - Hati dengan Kanker Hati, Waspadai Gaya Hidup Anda

Hati - Hati dengan Kanker Hati, Waspadai Gaya Hidup Anda

Kanker hati terjadi ketika sel-sel normal di hati berubah menjadi sel-sel abnormal dan berkembang diluar kendali. Hati adalah organ besar yang berada di rongga perut sebelah kanan, tepatnya di bawah diafragma.

Ada beberapa jenis kanker hati, yang paling umum adalah hepatocellular carcinoma. Jenis kanker hati lainnya adalah intrahepatic cholangiocarcinoma dan hepatoblastoma.

Tidak semua kanker yang mempengaruhi hati merupakan kanker hati. Hal ini dapat terjadi dikarenakan kanker dimulai dari organ tubuh lainnya seperti usus besar, paru-paru atau payudara, yang kemudian menyebar ke hati. Jenis kanker ini disebut kanker hati sekunder atau kanker metastasis dan dinamai sesuai dengan organ tempat awal munculnya sel kanker.

Kanker hati merupakan penyebab kematian keempat akibat kanker di Indonesia (Globocan, 2018). Kebanyakan orang tidak memiliki tanda dan gejala pada tahap awal kanker hati primer. Ketika tanda dan gejala muncul, penderita sudah datang berobat dalam kondisi stadium lanjut. Padahal kanker hati dapat ditemukan sejak dini dengan melakukan pemeriksaan deteksi dini kanker hati.

GEJALA DAN TANDA KANKER HATI

Pada stadium dini biasanya tidak bergejala. Ketika tanda dan gejala muncul, penderita mungkin akan merasakan:

  • Penurunan berat badan yang tidak diharapkan
  • Hilangnya nafsu makan
  • Nyeri perut bagian atas
  • Mual dan muntah
  • Rasa lelah dan kurang energi
  • Perut membesar dan terasa begah
  • Teraba benjolan di perut kanan atas
  • Ikterik (kulit dan mata berwarna kuning)
  • Feses berwarna putih pucat seperti kapur

 

PENYEBAB KANKER HATI

Penyebab tersering kasus kanker hati belum jelas diketahui. Namun dalam beberapa kasus penyebabnya diketahui seperti:

  • Hepatitis B kronik
  • Hepatitis C kronik
  • Alkohol
  • Nonalcoholic steatohepatitis (NASH)

 

FAKTOR RISIKO KANKER HATI

Faktor-faktor yang dapat meningkatkan terjadinya kanker hati primer antara lain:

  • Infeksi kronis Hepatitis B atau Hepatitis C.
  • Sirosis hati
  • Penyakit hati turunan seperti Hemokromatosis dan Wilson’s disease.
  • Diabetes
  • Obesitas atau terlalu gemuk
  • Penyakit perlemakan hati non alkoholik (Nonalcoholic fatty liver disease)
  • Paparan racun jamur (aflatoxin) – terdapat pada makanan yang disimpan lama dalam udara yang panas dan lembab
  • Konsumsi alkohol yang berlebihan
  • Penggunaan steroid anabolic dalam waktu lama
  • Penggunaan jarum suntik bergantian (termasuk pada pengguna narkoba suntik)

 

KANKER HATI DAN HEPATITIS

Pada pemeriksaan darah penderita kanker hati, 65% diantaranya positif mengidap Hepatitis B. Sebagian besar pengidap infeksi Hepatitis B akan sembuh, dan sebagian kecil akan berkembang menjadi kronis (infeksi menahun). Sekitar 10 % infeksi kronis tersebut berkembang menjadi kanker hati.

Pengidap infeksi Hepatitis B di Indonesia cukup tinggi yaitu mencapai 7,1% dari seluruh penduduk Indonesia (Riskesdas, 2017).

PENCEGAHAN KANKER HATI DAN HEPATITIS

  • Menghindari faktor-faktor risiko
  • Melakukan perilaku hidup sehat
  • Mengonsumsi makanan segar
  • Menghindari konsumsi makanan yang diawetkan
  • Menghindari makanan yang mengandung aflatoksin
  • Menghindari konsumsi minuman beralkohol
  • Vaksinasi Hepatitis

 

PEMERIKSAAN DETEKSI DINI KANKER HATI

  • Pemeriksaan fisik oleh dokter
  • Pemeriksaan USG Hati
  • Pemeriksaan laboratorium hepatitis marker yaitu HBsAg, Anti HCV, dan anti HBS
  • Pemeriksaan laboratorium petanda tumor AFP (Alfa Feto Protein)

 

DIAGNOSIS KANKER HATI

Prosedur dan pemeriksaan yang dilakukan untuk mendiagnosis kanker hati antara lain:

  1. Pemeriksaan darah.
    - Pada pemeriksaan darah akan ditemukan fungsi hati yang abnormal
  2. Pemeriksaan radiologi.
    - Pemeriksaan radiologi yang disarankan dapat berupa ultrasound (USG), CT scan dan MRI
  3. Biopsi atau pengambilan contoh jaringan hati untuk diperiksa.
    - Pengambilan jaringan ini untuk memastikan diagnosis kanker hati.
    - Selama prosedur biopsi hati, dokter akan memasukkan jarum tipis menembus kulit dan masuk ke hati untuk mendapatkan sampel jaringan. Kemudian jaringan hati diberikan ke laboratorium untuk diperiksa di bawah mikroskop untuk mencari sel kanker.

Setelah kanker hati terdiagnosa, dokter akan menentukan stadium kanker. Stadium kanker ditentukan dengan melihat ukuran, lokasi dan penyebaran sel kanker.

 

PENANGANAN KANKER HATI

Penanganan kanker hati disesuaikan dengan stadium kanker dan juga usia, kondisi kesehatan umum dan pilihan pasien. Penanganan kanker hati antara lain:

  • Operasi pengangkatan tumor. Untuk kasus kanker hati dengan ukuran tumor yang kecil dan fungsi hati pasien masih dalam kondisi yang baik, dokter akan merekomendasikan operasi untuk mengangkat kanker hati dan sebagian kecil dari jaringan hati yang sehat.
  • Operasi transplantasi hati. Selama operasi transplantasi hati, bagian hati yang terkena kanker akan diangkat dan diganti dengan hati sehat dari donor hati. Transplantasi hati merupakan pilihan sebagian kecil orang dengan kanker hati stadium awal.
  • Terapi ablasi. Terapi ablasi adalah prosedur yang dapat membunuh sel kanker di hati dan bukan merupakan tindakan pembedahan. Terapi ablasi dapat dilakukan dengan menggunakan panas, laser, terapi radiasi, atau dengan menyuntikkan alkohol langsung ke kanker.
  • Memblokir suplai darah kanker. Prosedur ini dikenal dengan “embolisasi” untuk memblokir pembuluh darah yang mengirim darah ke kanker. Prosedur embolisasi dapat berupa kombinasi dengan kemoterapi (kemoembolisasi) atau radiasi (radioembolisasi)
  • Kemoterapi
  • Imunoterapi