Waspadai Nyeri pada Tulang Belakang

Waspadai Nyeri pada Tulang Belakang

Karena mungkin saja ada bagian yang menekan saraf.

Sebagian masyarakat ada yang pernah —bahkan sering— mengalami rasa nyeri pada bagian tulang belakang. Entah itu di bagian pinggul, punggung, ataupun leher. Biasanya, mereka langsung minum obat untuk sekadar menghilangkan rasa nyeri yang terkadang dirasakan sangat hebat.

Menurut ahli bedah saraf OMNI Hospital Pulomas dr. Zaini Hamzah, Sp. BS, pada taraf tertentu, minum obat memang bisa menjadi solusi penghilang rasa sakit atau peradangan yang terjadi. Namun jika rasa sakit sedemikian hebat dan terjadi berulang, berarti ada masalah yang lebih serius dan tidak cukup diatasi dengan obat pereda rasa sakit.

 

Mengenal saraf terjepit (HNP)

Nyeri tulang belakang merupakan rasa sakit yang terjadi di sepanjang tulang belakang, yakni mulai dari dasar leher hingga ke tulang ekor. Kebanyakan kondisi yang terjadi adalah karena adanya tekanan pada saraf tulang belakang. Hal itu bisa disebabkan oleh kelainan bentuk tulang belakang, adanya massa atau tumor, trauma, atau penyakit degeneratif (penuaan).

Keluhan nyeri tulang belakang yang biasa dikenal dengan saraf terjepit disebabkan oleh menyempitnya ruang/rongga yang dilalui saraf atau sekelompok saraf. Penyempitan yang menimbulkan rasa nyeri ini kebanyakan terjadi pada bagian leher dan pinggul.

Penuaan jaringan di daerah tulang belakang dapat berupa penuaan bantalan antarruas tulang belakang yang menyebabkan penonjolan pada ruas tulang belakang atau HNP (Herniasi nucleus pulposus). HNP merupakan penyakit degenerasi pada daerah tulang belakang yang menjadi awal dari proses penjepitan saraf tulang belakang.

“Nyeri pada tulang belakang memang bukan penyakit yang mudah mengancam jiwa seketika. Akan tetapi penyakit ini sangat mengganggu kenyamanan seseorang. Sebaiknya tidak mendiamkan gejala nyeri yang muncul karena hal itu sama saja dengan ‘menabung’ penyakit,” ungkap dr. Zaini.

Gejala HNP yang terjadi pada ruas leher akan menimbulkan rasa nyeri (pegal) di leher lalu ke bahu dan menjalar ke lengan. Bisa juga timbul rasa kesemutan atau baal/kebas hingga ke lengan. HNP yang berat bisa berakibat mengecilnya otot-otot yang dipersarafi maka otomatis daya akan melemah. Sementara HNP pada ruas pinggul akan menyebabkan rasa nyeri pada pinggang yang menyebar sampai ke betis dan bisa menyebabkan melemahnya pada kedua kaki.

 

Obat-obatan hingga operasi

“Pengobatan untuk saraf terjepit bisa cukup melalui pemberian obat-obatan atau fisioterapi. Pada kondisi yang lebih berat, dilakukan operasi. Jika bantalan antarruas belum rusak dan menjepit saraf, cukup diberikan obat penghilang nyeri, penyembuh radang kemudian fisioterapi. Alternatif lain adalah penyuntikan obat anti radang dan anti nyeri ke saraf yang terjepit,” papar dr. Zaini.

Operasi akan disarankan apabila jepitan saraf sudah demikian berat dan mengancam kerusakan pada saraf. Pada pemeriksaan kasus HNP, dokter akan melakukan test provokasi untuk memastikan diagnosa.Prosedur operasi saraf kejepit dapat bersifat konvensional atau Bedah Mikro. Bedah Mikro dilakukan dengan bantuan alat Mikroskop atau endoskop.

“Saat ini, operasi pada tulang belakang sudah semakin maju. Cukup dengan sayatan kecil atau bahkan hanya berupa lubang, sudah bisa diperoleh hasil yang maksimal. Dengan begitu, pemulihan pasien juga menjadi lebih cepat,” pungkas dr. Zaini.

 

Pelihara tulang belakang Anda!

  • Rutin berolahraga untuk memperkuat otot-otot, terutama otot yang mengikat tulang belakang. Dengan begitu, tulang belakang tidak terlalu berat dalam menahan beban.
  • Pastikan konsumsi harian mengandung nutrisi lengkap dan seimbang. Nutrisi sangat diperlukan dalam memperkuat otot dan tulang, terutama kalsium dan vitamin D.
  • Hindari merokok karena nikotin dalam rokok berpotensi merusak struktur tulang.
  • Perhatikan posisi tubuh ketika berdiri, duduk, maupun tiduran. Pastikan tulang belakang selalu dalam posisi tegak. Jika tanpa sadar posisi tubuh membuat tulang belakang terasa pegal, itu menjadi alarm bahwa harus mengubah posisi tubuh yang aman.
  • Hati-hati ketika mengangkat barang atau beban, jangan sampai terlalu membebani bagian tulang belakang.