Olahraga lari kini telah menjadi tren disegala usia. Olahraga yang murah dan mudah ini bahkan menjadi gaya hidup atau lifestyle di berbagai kalangan. Namun sayangnya, berlari bisa menimbulkan masalah kesehatan serius meskipun tidak mengancam jiwa.
Salah satu masalah paling umum yang dialami oleh penggemar olahraga lari adalah cedera lutut. Rasa nyeri ringan yang kerap muncul, seringkali diabaikan oleh penggemar olahraga lari. Padahal, nyeri ringan ini jika tidak ditangani dengan benar dapat membahayakan kesehatan lutut dan menimbulkan disfungsi lutut. Cedera saat melakukan olahraga lari ini kerap terjadi ketika seseorang tidak melakukan tahapan olahraga lari dengan tepat. Cedera dapat dialami oleh siapa pun. Anak-anak maupun orang dewasa, baik pelari profesional ataupun orang awam.
Terbatasnya informasi mengenai cedera lutut pada pelari menyebabkan kebanyakan orang menyepelekan rasa nyeri yang mereka alami. Banyak yang mengira bahwa rasa nyeri hanya keseleo biasa. Namun, sering kali keseleo ini menjadi sangat serius karena bisa menyebabkan cedera pada tulang rawan sendi, meniscus, dan urat (ligamen).
Cedera lutut dapat terjadi jika lutut Anda acapkali mengalami trauma berulang (repeated trauma). Penyebab trauma berulang ada beberapa hal, misalnya berolahraga tanpa pemanasan yang cukup, berolahraga secara berlebihan, bentuk kaki O atau X, sering memakai high heels, serta riwayat penyakit pada tempurung lutut.
Untuk menghindari cedera lutut saat berlari, Anda disarankan untuk melakukan pemanasan yang cukup sebelumnya, dan jangan memaksakan diri terlalu keras. Lakukan peregangan secara tepat dan tingkatkan intensitas berlari anda secara bertahap, tidak langsung melakukan aktivitas berat.
Narasumber :
dr. Albert Gandakusuma, Sp.OT
(Dokter Spesialis Ortopedik dan Traumatologi OMNI Hospital Alam Sutera)