Kenali Gejala-gejala Depresi pada Wanita
Tahun ini, berkaitan dengan hari kesehatan dunia, WHO (World Health Organization) mencanangkan topik : “Depression, Let’s Talk”.
Mengapa topik tersebut dipilih? Karena ternyata, banyak penderita depresi di seluruh dunia belum tertangani dengan baik. Bahkan mungkin kesadaran masyarakat akan hal ini belum tinggi.
Dibulan April, Indonesia akan memperingati hari lahir Ibu Kartini, seorang pahlawan nasional yang memperjuangkan kesetaraan gender bagi wanita. Oleh karena itu, kami menyajikan tulisan dengan judul “Kenali Gejala-gejala Depresi pada Wanita”. Dengan maksud agar pengertian masyarakat dalam hal ini utamanya wanita, tentang depresi menjadi meningkat.
Apakah Depresi itu ?
Depresi adalah salah satu gangguan mental (jiwa) yang ditandai oleh adanya mood (alam perasaan) yang menurun, dalam bentuk sedih, tidak semangat, tidak ada kegairahan hidup, tidak tertarik lagi oleh hal-hal yang sebelumnya menyenangkan, sampai bosan hidup atau bahkan ingin mengakhiri hidup.
Adakah perbedaan antara pria dan wanita mengenai Depresi ?
Ternyata wanita 2 kali lebih rentan mengalami Depresi dibandingkan pria.
Mengapa demikian ?
Study menunujukkan peran hormon estrogen dalam proses terjadinya Depresi.
Apa penyebab terjadinya Depresi ?
Berbagai faktor saling mempengaruhi untuk terjadinya Depresi, diantaranya faktor psikososial seperti kehilangan orang/barang yang sangat dicintai, dan faktor organobiologik dalam bentuk ketidak-seimbangan neurotransmitter di celah sel synapsis otak.
Apabila seseorang dinyatakan menderita Depresi ?
Jika paling sedikit selama 2 minggu berturut-turut seseorang mengalami penurunan mood seperti yang di jelaskan diatas.
Bagaimanakah mengenali gejalanya ?
Depresi apakah yang khas terjadi pada wanita ?
Depresi pada remaja/pubertas, pada kehamilan, Depresi Pasca melahirkan dan Depresi pada saat Menopause.
Mengapa Depresi pada wanita sangat penting dan perlu cepat ditangani ??
Peran wanita sangat penting dalam kehidupan keluarga.
Misal seorang wanita hamil menderita Depresi, tentu hal ini tidak saja menyangkut sang ibu, tetapi juga anak yang dikandungnya. Karena diharapkan ibu yang sehat fisik dan mentalnya akan melahirkan generasi berikutnya yang sehat fisik dan mentalnya juga.
Begitupun ibu yang baru melahirkan jika menderita Depresi, tentu tidak akan dapat merawat bayinya dengan baik. Padahal ikatan emosional ibu dan anak sangat penting dimulai sejak awal kelahiran.
Umur berapa seseorang bisa terkena Depresi ?
Depresi bisa terjadi pada sepanjang rentang kehidupan, mulai dari bayi sampai usia tua. Selain jenis Depresi yang sudah disebutkan diatas, Depresi juga bisa terjadi pada penyalah gunaan alkohol/obat obatan, pada penderita Cancer/stroke dan berbagai penyakit kronis lainnya.
Apakah Depresi dapat diobati ?
Tentu bisa! Melalui konsultasi dan Psiko Terapi kepada ahlinya, disertai penggunaan psikofarmaka, yaitu obat yang harus dikonsumsi selama diperlukan, serta memperbaiki pola hidup kearah yang lebih sehat.
Obat apa yang diberikan ?
Diberikan obat Anti Depresan untuk mengembalikan mood nya agar bisa pulih seperti sediakala. Obat obat ini mengandung zat yang dapat menormalkan ketidak seimbangan neurotransmitter di otak .
Adakah cara untuk mencegah terjadinya Depresi ?
Ada. Mulailah dengan pola hidup sehat, secara fisik, mental dan sosial.
Jika ternyata anda mengalami hal hal seperti yang diuraikan diatas, secepatnyalah berkonsultasi ke ahli nya.
Dokter Spesialis Kedokteran Jiwa/Psikiater OMNI Hospital Pulomas
Jadwal Praktek
Senin & Kamis : 09.00 – 12.00 WIB
Selasa & Jumat : 09.00 – 11.00 WIB
Rabu & Sabtu : 15.00 – 18.00 WIB