Jangan sepelekan radang tenggorokan yang terjadi pada buah hati Anda. Bisa jadi itu merupakan awal dari demam rematik yang bila tidak diobati dapat menyebabkan kerusakan katup jantung. Radang tenggorokan, sebuah penyakit yang biasa terjadi pada anak-anak, ternyata dapat berkembang menjadi demam rematik. Bahayanya, bila tak diobati, demam rematik menyebabkan kerusakan katup jantung atau disebut rematik jantung.
Ketua Tim Heart Center Omni Hospital Alam Sutera, Serpong, Banten Prof. Dr. dr. H. Idris Idham, SpJP(K), FIHA, FESC, FACC, FAsCC mengungkapkan, biang keladi semua ini adalah bakteri streptococcus hemoliticus. Bakteri ini menyebabkan radang tenggorokan. Selanjutnya, bila tak ditangani dengan baik, bakteri terbawa dalam darah dan bersarang di katup jantung mitral yang memisahkan serambi kiri dan bilik kiri, dan menyebabkan gejala demam rematik. Dia menjelaskan, bila kondisinya makin parah, hal itu mengakibatkan katup jantung menebal, tidak bisa membuka dan menutup dengan baik sehingga akhirnya terjadi penyakit jantung rematik. Gejala demam/nyeri sendi umumnya terjadi sekitar 2-4 minggu setelah radang tenggorokan.
Prof. Idris melanjutkan, penyakit demam rematik umumnya menyerang anak usia 5-12 tahun dan tidak pernah menyerang anak di bawah usia tersebut. Penyakit ini umumnya terjadi di negara berkembang dengan tingkat sanitasi yang rendah. Di Indonesia, penyakit ini sangat mungkin terjadi mengingat masih banyak penduduk hidup miskin dan tinggal di rumah yang sempit, kotor, dan kurang sirkulasi udara bersih.
Selain nyeri persendian, diagnosis awal oleh dokter akan mengacu berdasarkan gejala-gejala awal yang ditimbulkan untuk mengetahui apakah demam rematik sudah mulai merusak katup jantung. Saat diperiksa menggunakan stetoskop biasanya akan terdengar bunyi jantung tambahan, ini perlu dicurigai. Lantas, apa yang harus dilakukan bila buah hati tercinta terkena radang tenggorokan yang berlanjut menjadi demam rematik? Jangan ditunda, anak Anda harus dirawat inap dan ditangani dokter jantung anak untuk mencegah risiko kerusakan katup jantung menjadi penyakit jantung rematik.
Sebelum rawat inap, pasien anak dilakukan pemeriksaan laboratorium (darah), EKG, rontgen, dan echocardiografi. Pemeriksaan darah meliputi jumlah sel darah putih (leukosit) yang bertambah, laju endap darah meningkat, dan antibodi terhadap streptokokus meningkat. Bagi penderita ringan, perawatan dilakukan sekitar dua minggu. Sedangkan penderita berat yang sudah terkena kerusakan katup jantung, perawatan dilakukan sekitar 4-6 minggu. Biasanya pasien akan diberikan antibiotik dari golongan penisilin sampai ia dewasa untuk membasmi bakteri streptococcus yang tersisa.
Selanjutnya, pasien anak harus kontrol teratur dan mendapat suntikan antibiotik setiap 3-4 minggu sekali, selama minimal 5 tahun, bahkan kalau sudah terjadi kerusakan katup jantung bisa seumur hidup. Saat penderita sudah dewasa dan bila sudah terlanjur terjadi kerusakan katup jantung akibat demam rematik yang tak tertangani di masa anak-anak, tak ada jalan lain kecuali harus dilakukan bedah jantung untuk balonisasi. Jadi, jangan sepelekan radang tenggorokan karena dapat berlanjut menjadi demam rematik dan kerusakan katup jantung.
Prof. Dr. dr. Idris Idham
Sp. JP (K), FIHA, FESC, FACC, FAsCC | Doctor