• Home
  • Articles
  • Waspada Terhadap Nyeri bagian Tulang Belakang
Waspada Terhadap Nyeri bagian Tulang Belakang

Waspada Terhadap Nyeri bagian Tulang Belakang

Nyeri bagian tulang belakang ini sering dikaitkan dengan kelainan pada sumsum tulang belakang. Sementara masalah pada sumsum itu sendiri cukup beragam dan biasa terjadi karena berbagai hal, antara lain adanya saraf yang terjepit, tumor, infeksi, bahkan karena kecelakaan yang menyebabkan cederanya sumsum tulang belakang tersebut. Penyakit degeneratif macam osteoporosis pun dapat menyebabkan masalah pada sumsum tulang belakang.

 

Jaringan otak dan sumsum tulang belakang

Jaringan otak dan sumsum tulang belakang serta saraf perifer sebenarnya merupakan satu kesatuan yang tak dapat dipisahkan. Akan tetapi walaupun jaringan otaknya normal, anggota gerak maupun anggota tubuh lainnya tidak akan dapat berfungsi dengan baik bila sumsum tulang belakang atau saraf perifer seseorang rusak. Bila kerusakan pada jaringan otak dapat menimbulkan kelumpuhan, gangguan sensibilitas, penglihatan maupun gangguan lainnya, maka pada kerusakan sumsum tulang belakang dapat menyebabkan kelumpuhan anggota gerak, sulit buang air besar atau kecil ataupun bahkan tidak dapat menahan kencing maupun buang air besar tergantung lokasi kerusakan yang terjadi di sumsum tulang belakang itu sendiri. Tahukah Anda bahwa gangguan pada sumsum tulang belakang tidak kalah banyak dengan kelainan di otak, seperti saraf terjepit oleh pecahnya bantalan tulang belakang baik didaerah leher maupun di daerah pinggang. Ini merupakan kasus yang terbanyak disamping tumor, infeksi maupun kelainan pembuluh darah.

 

Tindakan apakah yang terbaik untuk kelainan tulang belakang?

Kelainan sumsum tulang belakang terutama saraf terjepit akibat bantalan tulang yang pecah maupun canal stenosis karena proses ketuaan dapat dilakukan tindakan operative baik menggunakan microsurgery maupun endoscopic surgery, dimana akhir-akhir ini telah dikembangkan teknik operasi endoskopik. Keuntungan teknik tersebut ialah masa rawat yang pendek, sehingga aktivitas pasien dapat langsing dilakukan. Dan tekhnik ini sering dilakukan di Rumah Sakit OMNI Alam Sutera dengan dikerjakan langsung oleh dokter spesialis dibidangnya yakni neurosurgeon.

 

Adakah cara atau alat untuk meminimalisasi komplikasi?

Untuk berbagai kasus operasi balik di otak maupun pada sumsum tulang belakang, diperlukan juga peralatan penunjang lainnya yang canggih seperti CUSA (penghancur tumor), IOM (intraoperative monitoring) dan lain sebagainya. Semua alat canggih ini tersedia semata-mata untuk kesehatan pasien. Berkembangnya tehnik bedah saraf khususnya pada sumsum tulang belakang yang disertai peralatan yang canggih ini tentu saja memberikan berbagai dampak yang positif karena memberikan efek minimal invasive.

Yang dimaksud dengan minimal invasive ini adalah luka operasi yang semakin kecil, kerusakan jaringan makin minimal sehingga para dokter lebih banyak mengambil kelainan daripada merusak jaringan di sekitarnya.

Pada saat operasi dilakukan seorang ahli bedah saraf akan dibantu oleh seorang ahli neurophysiologi yang mengoperasikan IOM (intraoperative monitoring) agar kemungkinan komplikasi yang terjadi lebih kecil dan saraf-saraf yang penting terlindungi. Intinya melalui alat ini bila saraf-saraf yang normal tersentuh, dia akan memberikan kode. Berdasarkan hal ini dokter hanya akan mengangkat jaringan yang rusak saja tanpa merusak saraf / jaringan yang sehat, sehingga komplikasi yang timbul bisa diminimalkan.

Dengan hadirnya alat yang canggih berupa endoscopic surgery untuk operasi di sumsum tulang belakang dan IOM, pasien tidak perlu lagi memiliki rasa takut yang berlebihan karena kini operasi sudah dilakukan sedetil mungkin guna meminimalkan resiko komplikasi pasca operasi.